Penjualan Yamaha AGustus Turun 27,6 persen


Seperti sudah menjadi tradisi tahunan, di bulan masehi yang terdapat hari Raya Idul Fitri maka akan terjadi penurunan penjualan sepeda motor dari semua merek. Yamaha pun juga ikut merasakannya dengan penurunan mencapai 27,6 persen atau hanya menjual 133.020 unit di bulan Agustus.Seperti rival utamanya, matik masih jadi penyokong terbesar penjualan Yamaha. Tercatat 55.569 unit matik berhasil dilepas Yamaha di mana Soul GT membukukan penjualan 29.754 unit, dikuti oleh Mio J-FI series sebesar 25.549 unit. 

Matik retro Yamaha tercatat hanya berhasil membukukan 163 unit saja dan yang lebih parahnya lagi adalah Xeon yang hanya laku 12 unit saja.Nampaknya memang sudah saatnya Xeon mengalami major change dengan penyesuaian harga yang lebih kompetitif. Segmen bebek menyumbangkan penjualan sebanyak 43.746 unit di mana New Jupiter Z menyumbangkan 19.815 unit, bebek super Yamaha yaitu Jupiter MX series mencatatkan 12.536 unit dan Vega ZR yang bukan Veganya "Bukan Empat Mata" berhasil meraih 11.395 unit. 

Sementara bebek injeksi pertama Yamaha jika tidak salah hanya mencatatkan penjualan sebanyak 4000an unit. Rentang harga di Rp 15 jutaan untuk bebek 115cc sepertinya memang terlalu mahal apalagi belum tersedia rear disk brake yang sekarang sudah ada paradigma "Ada rear disk brake = motor keren". Segmen Sport juga tidak mau ketinggalan memberikan sumbangsih, satu-satunya segmen yang masih dikuasai Yamaha ini berhasil menyumbangkan penjualan sebesar 33.705 unit di mana seperti biasa penjualan terbesar datang dari V-ixion dengan 24.303 unit.Byson menyusul dengan angka 9.109 unit dan diakhiri oleh Scorpio Z sebanyak 293 unit.

Konsumsi BBM Jupiter MX Lawas Bore Up

odometer awal
Rasa penasaran sebenarnya sudah lama menggelayuti untuk segera menghitung seberapa "haus" kah Jumeko yang telah mengalami up grade tenaga. Alhamdulillah akhirnya dapat kesempatan untuk mengetesnya ,daripada penasaran terus lebih baik kuatkan niat untuk pengujian. Ubahan yang telah singgah adalah blok silinder v-ixion, karburator standar reamer 2mm dengan pilot jet 27,5 dan main jet 108, knalpot racing, ban belakang 90/80-17 dengan velg standar, noken as durasi 270 derajat dan kompresi yang kurang lebihnya hampir sama dengan standarnya.

Pengujian menggunakan metode top up dengan gaya berkendara kombinasi mengikuti situasi lalu lintas selama rute pengujian. Odometer awal yang OM jamin tidak ada rekayasa, menunjukan 27.529,4 km. Pengendaranya adalah OM dengan tinggi 160cm dan berat 95kg, ya ampun.....ini manusia atau karung beras ya?BBM yang dipakai adalah premium walaupun sebenarnya kurang cocok dengan spek tapi tidak apa dah karena hanya untuk sementara. Pengukuran volume menggunakan dispenser spbu(stasiun pengisian bahan bakar), pengukuran jarak menggunakan odometer standar jupiter mx lawas. 

Rute pertama adalah Bintaro-Tanah Kusir-Gandaria-Melawai-Antasari-Kemang-Duren Tiga.Dilakukan pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.Kenapa malam hari?Karena sekalian mendapatkan mandat dari tetangga yang merupakan orang tua dari teman sepermainan di masa kecil untuk menjemput anaknya dan berhubung waktu sudah mepet maka selama perjalanan rute pertama ini hampir selalu kecepatan tinggi disaat lenggang. Sangat jarang sekali kecepatan dipanteng karena memang mengejar deadline tapi tenang saja tidak sampai sruntulan kok.
odometer akhir
Rute pertama PP dan ketika pulangnya beban bertambah 45kg sehingga total beban yang dibawa adalah 140kg.Rute ke dua di hari kedua adalah Bintaro-Ciledug-Meruya-Srengseng-Lapangan Bola-Jln Panjang Kebon Jeruk dan di jln Panjang mampir ke spbu. Kondisi siang hari di hari senin, kemacetan di Unilever sampai Ciledug lalu dilanjutkan pada Meruya dan Srengseng dilalui dengan senang hati.Walaupun rata-rata macet tapi begitu ada kondisi jalan lenggang maka tancap gas. Panas yang cukup terik, kemacetan yang mendera serta mesin yang cukup disiksa untuk berakselerasi melewati delman atau kopaja yang sangat lamban jalannya, sudah sangat menggambarkan perjalanan yang cukup lengkap, pokoknya non eco riding deh.

Sampai di Jalan Panjang, Kebon Jeruk mampir ke spbu dan isi sampai bibir bawah tutup tangki yang membutuhkan BBM sebanyak 2,99 liter. Lalu jepret odometer akhir, yaitu 27.610,2 km. Odometer awal adalah 27.529,4km-27.610,2km= 80,8 km jarak yang ditempuh.Jadi rata-rata konsumsi bahan bakar non eco riding ala OM adalah 27,02 kpl(kilometer per liter) premium. Untuk ukuran Jupiter MX lawas masih terbilang irit bro karena beredar isu bahwa dalam kondisi standar Jupiter mx lawas pakai premium 1 liternya dibawah 30km. Tapi OM berhasl mendapatkan 27kpl dengan kondisi mesin yang sudah mengalami peningkatan tenaga,beban yang dibawa cukup berat serta gaya berkendara yang non eco riding. Menurut mas bro mba sist bagaimana?